Ekonomi

         
EPISTEMOLOGI
(Teori Pengetahuan)


Tentang Apakah Manusia Biasanya Berpikir?
Kebanyakan manusia tidak berpikir sebagaimana seharusnya mereka berpikir dan tidak mengembangkan sarana dan potensi berpikir mereka. Namun ada satu hal lagi yang penting untuk dijelaskan di sini. Tidak dapat dipungkiri bahwa hal-hal tertentu selalu terlintas dalam benak manusia setiap saat sepanjang hidupnya. Hampir tidak ada masa, kecuali ketika tidur, dimana pikiran manusia benar-benar kosong. Sayangnya, sebagian besar dari pikiran-pikiran ini tidak berguna, "sia-sia" dan "tidak perlu", sehingga tidak akan bermanfaat di akherat kelak, tidak menuntun ke arah yang benar dan tidak mendatangkan kebaikan kepadanya.
Andai kata seseorang berusaha untuk mengingat apa-apa yang telah dipikirkannya pada suatu hari, lalu mencatat dan memeriksanya dengan seksama di penghujung hari tersebut, ia akan melihat betapa sia-sianya kebanyakan dari apa yang telah ia pikirkan. Andaikata ia menemukan sebagian dari padanya bermanfaat, maka boleh jadi ia tertipu. Sebab secara keseluruhan, pikiran-pikiran yang menurutnya benar adakalanya ternyata tidak akan mendatangkan keuntungan sedikitpun di akhirat.
Seperti halnya membuang waktu dengan melakukan pekerjaan yang sia-sia dalam kehidupan sehari-hari, manusia adakalanya pula menghabiskan waktunya secara sia-sia dengan terbawa oleh pikiran-pikiran yang tidak bermanfaat. Sebab pikiran-pikiran yang tidak terkendali akan terus-menerus mengalir dalam benak seseorang. Seseorang dengan sadar mengalihkan pikirannya dari satu hal ke hal lain. Ketika sedang dalam perjalanan pulang ke rumah, seseorang memikirkan rencana untuk berbelanja. Mendadak kemudian ia berpikir tentang hal lain, yakni apa-apa yang pernah dikatakan temannya satu atau dua tahun yang lalu. Pikiran yang tidak terkontrol dan tidak berguna ini dapat berlangsung terus-menerus sepanjang hari. Padahal, yang kuasa mengontrol pikiran-pikiran tersebut adalah dirinya sendiri. Setiap orang memiliki kemampuan untuk memikirkan sesuatu yang dapat memperbaiki keadaan dirinya; meningkatkan keimanan, kemampuan berpikir, perilaku; serta memperbaiki keadaan sekelilingnya.

SUMBER-SUMBER PENGETAHUAN (konsepsi dan sumber pokoknya)

1.      Teori Plato tentang Pengingatan Kembali
      Teori ini berpendapat bahwa pengetahuan adalah fungsi mengingat kembali informasi-informasi (pengetahuan) yang telah lebih dulu diperoleh. Dan bahwa segala sesuatu telah menjadi pengetahuan bagi manusia, namun dalam proses untuk menghadirkan pengetahuan tersebut haruslah ada objek realitas yang kemudian memotivasi akal manusia untuk menghadirkannya lebih spesifik melalui proses berpikir karena semua telah dimiliki oleh manusia.
Doktrin Pengingatan kembali :
Sebuah pengetahuan akan memiliki nilai kebenaran, ketikan pengetahuan tersebut dapat diproses kembali berdasarkan objek realitas dengan menggali kembali nilai fitrahwai pengetahuan yang dimiliki  manusia.

2.      Teori Rasional
Menurut teori ini ada 2 sumber bagi konsepsi pengetahuan, yaitu :
Ø  Penginderaan (sensasi), misalnya kita mengkonsepsikan tentang panas, cahaya, rasa dan suara karena penginderaan  kita terhadap semua itu.
Ø  Fitrah, dalam arti bahwa akal manusia memiliki pengertian-pengertian dan konsepsi-konsepsi yang tidak muncul dari penginderaan, tetapi ia sudah ada dalam bentuk fitrah (menurut Rene Descartes itulah yang disebut ide)

Indera menurut teori ini, adalah sumber pemahaman terhadap konsepsi-konsepsi dan gagasan-gagasan sederhana, tetapi ia bukan satu-satunya sumber dari pengetahuan melainkan juga ada fitrah yang mendorong munculnya sekumpulan konsepsi dalam akal (alam ide).
Alasan yang mengharuskan kaum rasionalis menganut teori tersebut adalah dalam menjelaskan konsepsi-konsepsi manusia karena mereka tidak mendapatkan alas an munculnya sejumlah gagasan dan konsepsi dari indera karena ia bukan konsepsi inderawi maka ia harus digali secara esensial dengan pendekatan fitrahwi
Doktrin Teori Rasional :
Sebuah pengetahuan akan memiliki nilai kebenaran, ketikan pengetahuan tersebut dapat diterima oleh akal melalui proses fitrahwi manusia.

3.      Teori Empirikal
Menurut teori ini penginderaan adalah satu-satunya yang membekali akal manusia dengan konsepsi-konsepsi dan gagasan-gagasan, dan (bahwa potensi mental akal) adalah potensi yang tercerminkan dalam berbagai persepsi inderawi. Jadi ketika kita menginderai sesuatu, maka kita dapat memiliki suatu konsepsi tentangnya yakni menangkap form dari sesuatu itu dalam akal kita.
      Posisi akal dalam teori ini hanya sebatas mengelolah konsepsi-konsepsi gagasan inderawi, misalnya dengan memisahkan sifat dari suatu bentuk realitas dengan abstraksi dan universalisasi
Doktrin Teori Empirikal :
Sebuah pengetahuan akan memiliki nilai kebenaran, ketikan pengetahuan tersebut dapat inderawi oleh manusia.

4.      Teori Disposesi
Teori ini secara umum, adalah teori para filosof muslim. Ia terangkum dalam pembagian konsepsi-konsepsi mental menjadi 2 bagian, yaitu konsepsi primer dan konsepsi sekunder. Konsep ini adalah dasar konseptual bagi akal manusia. Ini lahir dari proses inderawi secara langsung terhadap kandungannya. Misalnya kita mengkonsepsikan panas, karena kita mempersepsikannya dengan indera peraba atau kita mengkonsepsikan warna karena kita mempersepsikannya dengan indera penglihatan dan lain sebagainya. Persepsi indera terhadap itu semua adalah sebab pengkonsepsiannya dan sebab adanya ide tentangnya di alam akal manusia. Dari ide-ide itu, terbentuklah kaidah pertama (primer) bagi konsepsi. Dan berdasarkan kaidah itu, akal memunculkan konsepsi-konsepsi sekunder (turunan)
Doktrin Teori Dipsosesi :
Sebuah pengetahuan akan memiliki nilai kebenaran, ketikan adanya korelasi objek nilai pengetahuan (realitas) melalui proses inderawi dan pengetahuan fitrahwi  manusia.



 

           Ekonomi adalah hal yang mendasar pada kehidupan, hal ini telah terbuktikan dengan sendirinya dalam sejarah kehidupan mausia dari jaman purba sampai pada masa posh modernisme sekarang ini, hanya saja beberapa orang yang keliru terhadap ini karena menganggap bahwa ekonomi adalah satu-satunya kunci keberhasilan dalam hidup ini dan menjadikan ekonomi sebagai tujuan hidup, sehingga beberapa orang yang se-masa kehidupan berakademiknya sangat idiologis terpaksa harus menggadaikan ideologinya untuk ekonomi, dari itu teman-teman yang kosentrasi pada wilayah ini marilah kita bersama-sama mencari konsep ekonomi ideal utnuk melawan ekonomi internasional yang sagat rapuh dalam melihat ekonomi dan menjadikan ekonomi sebagai senjata untuk menyerang kesejahteraan kehidupan sebagia kelompok masyarakat yang terbelakan, yang mana konsep ekonomi yang ditawarkan nantinya tidak memihak pada sebagian kelompok saja tapi berlaku secara proposional keseluruh elemen masyarakat sehingga tidak ada lagi pembagian kelas ekonomi yang membuat sebagian mental masyarakat hancur karena merasa tidak mampu untuk mencapainya.. semoga kita berhasil....

Kumpulan Skripsi Ekonomi
No
Judul
Download
1.
Kinerja Bank dan Asuransi
2.
Penyelesaian Sengeketa Ekonomi Syariah
3.
Bagi Hasil Bank
4.
Pengungkapan Laporan Keuangan
5.
Pengumuman Dividen Terhadap Saham
6.
Struktur Perekonomian Tenaga Kerja
7.


8.


9.


10.


11.


12.


13.


14.


15.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar